Pembangunan Masa Depan Kabupaten Kolaka Dalam Konsep Pentahelix - jejakkontri

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 02 Juni 2025

Pembangunan Masa Depan Kabupaten Kolaka Dalam Konsep Pentahelix

PEMBANGUNAN MASA DEPAN KABUPATEN KOLAKA DALAM KONSEP PENTAHELIX

Oleh : Muh Adriansyah Ramadhan, S.H.,M.H

(Part of Ramai Bersuara)

Ketika kita berbicara tentang pembangunan, seringkali yang tergambar dalam benak adalah infrastruktur megah, pertumbuhan ekonomi, dan angka-angka statistik yang bernilai positif. 

Namun sejatinya, pembangunan yang bermakna tidak hanya diukur dari seberapa tinggi gedung yang berdiri, melainkan seberapa besar kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakatnya. Inilah esensi dari pembangunan masa depan, dan Kabupaten Kolaka memiliki peluang besar untuk menjadikannya nyata jika berani bertransformasi dengan pendekatan kolaboratif.

Kabupaten Kolaka merupakan salah satu wilayah di Tenggara Sulawesi yang memiliki posisi strategis. Kekayaan sumber daya alam melimpah serta potensi ekonomi yang terus berkembang. Dengan sektor unggulannya seperti pertambangan nikel, sektor ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah, termasuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), pertumbuhan lapangan kerja, investasi infrastruktur. Selanjutnya, sektor perkebunan seperti coklat (kakao) dan kelapa, sektor kelautan perikanan, serta pariwisata bahari dan budaya. 

Dengan potensi besar ini kolaka memiliki peluang besar untuk menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, tantangan besar yang menyertainya adalah bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial, dan keadilan antar generasi.

Seiring dengan pesatnya aktivitas pertambangan di Kabupaten Kolaka, ancaman terhadap kelestarian lingkungan perlu menjadi perhatian khusus dan diperlukan upaya preventif untuk mengatasinya. 

Ancaman degradasi lahan, kerusakan hutan, pencemaran air, sedimentasi sungai, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa dampak eksploitasi sumber daya alam yang harus mendapat perhatian lebih.

Dalam konteks inilah, paradigma pembangunan berkelanjutan menjadi sangat penting agar pertumbuhan ini tidak mengorbankan kualitas hidup generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan untuk generasi masa depan. 

Untuk mencapai visi ini, Kabupaten Kolaka perlu menerapkan model kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, yakni dalam konsep pentahelix.

Konsep pentahelix, adalah konsep yang melibatkan lima unsur utama. Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha (corporate), Komunitas, dan Media. Konsep ini bukanlah hanya jargon kosong, konsep tersebut adalah jawaban atas kompleksnya tantangan. 

Pembangunan di era modern hari ini, termasuk Kabupaten Kolaka. Melihat potensi kabupaten kolaka memiliki lima unsur tersebut dalam konsep pentahelix. Tapi muncullah pertanyaan, bagaimana konsep ini bisa mengelola semua itu secara adil, dan berpihak pada Pembangunan masa depan Kabupaten Kolaka?.

Unsur pertama, Pemerintah Daerah jika diibaratkan daerah adalah club sepakbola maka pemerintah daerah adalah captainnya. Menjadi penggerak utama yang visioner bukan hanya lagi sekedar sebagai regulator, tapi harus memainkan peran dilapangan sebagai fasilitator dan katalisator. 

Pemerintah daerah harus berani keluar dari gaya model bermain yang lama atau model birokrasi konvensional. Hari ini pemerintah daerah harus membangun tata Kelola yang partisipatif, memanfaatkan digitalisasi sebagai bentuk penyelenggaraan yang menyesuaikan dengan zaman, dan akuntabel. 

Rencana Pembangunan disusun bukan hanya dari bilik bilik ruang kantor, tapi juga dari partisipasi Masyarakat, hasil riset, dan data nyata dilapangan.

Unsur kedua, Akademisi tentunya peran ini sangat penting untuk dilibatkan dalam peran strategis menyediakan dasar ilmiah dan inovasi. Unsur ini sudah terpenuhi dalam skala Pembangunan kabupaten kolaka dengan hadirnya perguruan tinggi Universitas Sembilanbelas November, dan Universitas Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka. Kehadiran perguruan tinggi tersebut bisa menjadi mitra dalam merancang model ekonomi hijau, mengembangkan teknologi pengelolaan hasil tambang yang ramah lingkungan. 

Kolaborasi pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dapat menghasilkan data akurat dengan riset-riset tentang kondisi ekonomi masyarakat Kolaka, atau pemetaan dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan. 

Kolaborasi dengan Universitas penting agar kebijakan dan program daerah tidak hanya berdasarkan intuisi, tetapi pada ilmu. Akademisi di Perguruan Tinggi layaknya pelita penerang jalan Pembangunan Daerah.

Unsur ketiga, pelaku usaha (corporate) dalam hal ini tidak bisa lagi dipandang sebagai pihak yang mencari keuntungan. Dalam kondep pentahelix, corporate harus menjadi pelaku yang bertanggung jawab terhadap sosial masyarakat dalam pembangunan daerah, mengingat bonus geografis dari kolaka memiliki potensi yang besar khususnya pada sektor pertambangan nikel, sehingga tak heran kolaka menjadi titik sentral Pembangunan Strategis Nasional, investasi yang masuk dalam kolaka perlu dilakukan seleksi yang jelas tidak hanya dilihat dari nilai modalnya saja. Tapi juga komitmen corporate terhadap lingkungan, pemberdayaan Masyarakat lokal, dan keberlanjutan jangka panjang. 

CSR bukan hanya bentuk bantuan sesaat atau simbolis saja sedangkan hasilnya tak diketahui peruntukannya untuk apa, tapi bagian dari strategi bisnis berkelanjutan harus memberi nilai tambah yang adil bagi daerah.

Unsur keempat, komunitas Masyarakat lokal adalah unsur paling penting. bukan hanya sekedar objek pembangunan, melainkan subjek yang harus aktif dilibatkan. Kolaka harus mendorong dan melibatkan unsur ini, unsur ini harus dilibatkan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. 

Nilai gotong royong, budaya lokal, serta kearifan masyarakat menjadi fondasi sosial yang kuat untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan. 

Terlebih lagi jika melihat potensi sumber daya manusia khsusnya komunitas kepemudaan yang harus diberi ruang untuk pengembangan kreativitas dan memberi ruang kontribusi dalam pembangunan Kolaka, hal yang perlu dicontoh dari unsur kelompok kepemudaan ini yang diterapkan pada pemerintah daerah kota makassar, dengan pelibatan komunitas kepemudaan “makassar creative hub” guna mendorong Pembangunan daerah yang melibatkan ide dan konsep-konsep kepemudaan yang relevan dengan zaman.

Unsur kelima, media. Unsur ini memainkan peran sebagai jembatan informasi dan kontrol sosial, tak bisa dinafikkan di era digital media tidak hanya menyampaikan berita berita yang bersifat seremonial saja. 

Media lokal harus berani menjadi mitra kritis sekaligus inspiratif, mengggali nilai transparansi, menyuarakan aspirasi masyarakat, serta mempromosikan nilai lokal sehingga menjadi informasi skala nasional.

Kolaka bisa menerapkan konsep pentahelix jika Bersama, kelima unsur ini bila berjalan sendiri-sendiri Pembangunan akan lambat dan mudah goyah, namun jika kelima unsur ini bersinergi dengan tujuan pembangunan masa depan, kolaka akan melaju dengan cepat dan tepat. 

Kolaka telah memiliki kelima unsur pentahelix Pembangunan masa depan kolaka bukan sekedar pilihan, melainkan jalan solusi Pembangunan diera modern. 

Maka perlu menata Pembangunan masa depan dengan semangat bersama. Pembangunan bukan hanya soal megahnya infrastruktur yang dibangun, tapi siapa yang terlibat dan untuk siapa hasilnya, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial, serta keadilan untuk generasi yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad